"The danger today is in believing there are no sick people, there is only a sick society."
Fulton J. Sheen

Jumat, 14 Mei 2010

John Roemer. Model dalam menentukan kelas sosial

Pada dasarnya, moda produksi (metode produksi untuk bertahan hidup) berfokus pada 3 abstrak dari moda produksi : petty commodity production and subsistence agfriculture, feudalism, dan capitalism. Kemudian dalam pembahasan tersebut John Roemer membahas mengenai kelas sosial (pembagian kelas berdasarkan ekonomi) didalam masyarakat agrikultural.

Pertama, petty commodity production and agricultural subsistence, merupakan suatu sistem yang tertutup, dimana lahan dan alat pertanian dimiliki sendiri. Dalam sistem ini cenderung terjadi eksploitasi langsung terhadap wanita (domestifikasi) dan anak, sehingga dalam mengerjakan lahan tidak memerlukan buruh tani. Sistem ini banyank terdapat pada daerah dengan pertanian subsisten, misalnya saja dalam banyak rumah tangga di Asia, Afrika, mereka lebih banyak bekerja untuk dirinya sendiri ditanah mereka. Sebagai konsekuensinya, mereka berada dalam posisi marjinal yang terasosiasikan kepentingan khusus dalam relasi pada keseluruhan proses pembangunan ekonomi. Petty commodity production juga terdapat pada area kota dalam bentuk yang berbeda. Moda produksinya terhubung dengan pasar dan sering kali terintegrasi kedalam sistem produksi kapitalis. Biasanya dalam bentuk produksi dalam skala kecil yang dijalankan oleh keluarga

Kedua, feudalism, terbagi menjadi dua: villainage and farm labour system dan sharecropping system. Dalam villainage and farm labour system, kelas sosial dibagi menjadi 2: pemilik tanah feodal, dan buruh tani. Buruh tani bekerja pada lahan yang menjadi milik kaum feodal, dan hasilnya langsung menjadi milik kaum feodal, begitu juga dengan pembiayaan. Sedangkan dalam sharecropping system, keluarga buruh tani bekerja dengan alatnya sendiri dilahan yang mereka pinjam, dalam waktu singkat maupun lama. Pembayaran melalui feudalisme murni secara historis, kemudian cenderung ke arah pembayaran dengan uang. Secara umum, moda produksi feodalisme menghasilkan kelas sosial sebagai berikut :

Own land/capital

Hire labour

Work for other

Landlords/pure rentiers

+

-

-

Rich peasant/entrepeneurs

+

+

-

Middle peasant/small capitalist

+

+

+

Poor peasant/petty bourgeoise

+

-

+

Agricultural labourers/workers

-

-

+

Pembagian kelas sosial diatas dapat juga digunakan untuk mengidentifikasi masyarakat industri. Setiap kelas mempunyai kepentingan tertentu yang dideterminasikan oleh posisi ekonomi.

Ketiga, capitalism, menggunakan model diatas sebagai poin awal dari model struktural dari moda produksi kaputalis murni, terbagi menjadi 3 tahap. Tahap pertama, proses reproduksi kapitalis, kapitalis membeli input yang dibutuhkan untuk proses produksi, misalnya: buruh, bahan mentah, alat produksi, bahan bakar, dan intermediate goods. Tahap kedua, proses produksi, barang-barang produksi. Tahap ketiga, barang-barang dijual oleh kapitalis, mendapat keuntungan karena barang yang diproduksi dalam sistem kapitalisme lebih berharga dibandingkan input dalam proses produksi, termasuk buruh. Eksploitasi tersembunyi terhadap buruh bila dibandingkan feodalisme.

Dalam pembahasannya, maka perbandingan antara pembagian kelas sosial dan structural model of pure capitalis production, maka titik temunya akan ditemukan pada kelas sosial itu sendiri. Pada dasarnya, model pembagian kelas dari John Roemer sendiri digunakan untuk menganalisis kelas sosial pada masyarakat dengan moda produksi feodalisme. Kelas sosial yang bervariasi yang diungkapkan Roemer, menunjukkan adanya eksploitasi antar kelas.

Namun model kelas sosial tersebut juga dapat digunakan untuk menganalisa masyarakat dengan moda produksi kapitalis, hanya saja dengan means of production yang berbeda. Jika dalam kelas sosial jaman feodal alat produksinya adalah tanah, maka pada jaman kapitalisme, alat produksinya adalah modal (uang). Selain itu, pada jaman kapitalisme juga menggunakan terminologi yang berbeda, dimana pada zaman feodal menggunakan terminologi seperti peasant, feodal. Sedangkan pada jaman kapitalisme, kebanyakan menggunakan bourgeoise, labour, proletar.

Model diatas tersebut, secara umum memang dapat mengidentifikasikan bagaimana kelas sosial dalam masyarakat kapitalis, walaupun dalam realitanya lebih kompleks dari model tersebut. Harus ada perubahan-perubahan dalam model tersebut, terutama karena adanya kapitalis internasional yang dapat berupa investor, dan juga mengenai posisi dari kapitalis lokal dalam konteks negara pheriperal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar